Dandim 0717/Purwodadi Komsos Dengan Peternak Sapi Perah




Komandan Kodim 0717/Purwodadi Letkol Arh Jan Piter Gurning didampingi Pasiter Kapten Inf Muh Jumar dan Danramil 02/Grobogan Kapten Inf Sunoto melakukan komunikasi sosial (komsos) ke pengusaha sapi perah yang ada di Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan, Senin (20/3).
Maksud dan tujuan Dandim untuk melihat perawatan sapi perah, sampai ke limbahnya yang dapat dijadikan kompos padat dan cair bagi tanaman kedelai.
          Dandim mengaku tertarik dengan peternakan sapi perah tersebut. “Biasanya sapi perah di ternak di daerah dataran tinggi. Kali ini sapi perah di ternak di dataran rendah yang panas, bahkan mampu menghasilkan susu sebanyak 500 liter setiap harinya,” ungkapnya.
Menurut dandim, pengembangan sapi perah ini harus coba diterapkan di kandang sapi Unit Pengolahan Pupuk (UPPO) Pandu Sakti di Pucang, Kecamatan Grobogan milik kodim. “Kodim selama ini memiliki 10 sapi lokal yang hanya mampu menghasilkan kompos. Nanti ke depan akan coba melakukan tenak sapi jenis Friesien Holstein ini, agar menghasilkan susu,” imbuhnya.
Selain itu, setelah melakukan tinjauan kandang sapi perah. Salah satu kunci mempertahankan produksi susu meski di daerah seperti ini adalah kecukupan gizi dalam pakan yang diberikan.
“Namun sapi perah kecukupan airnya sangat kuat. Vitamin dan kebersihan hingga ketenangan di sekitar kandang sapi tersebut,” paparnya.
Tak hanya melihat sapi perah, dandim juga melihat proses pembuatan pupuk organik (kompos). “Ternyata selain kompos padat, disini juga menemukan kompos cair yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai tanaman. Terutama bagi tanaman kedelai,” jelasnya.
Kompos cair tersebut sudah dikemas sangat apik oleh pemiliknya, dimana satu botol berisikan 0,5 liter. Bahkan bagi para petani kedelai di Kabupaten Grobogan, sudah mulai memakai kompos cair tersebut. Selain lebih murah, serta lebih efisien dan irit.
“Selama ini kompos cair sudah coba diberikan ke tanaman kedelai. Dan mampu mengasilkan 3-4 Ton perhektare. Dimana dalam satu hektarenya, hanya membutuhkan sebanyak 5 liter kompos cair,” paparnya.
Darisitu, dandim berharap para petani kedelai di Grobogan mencoba menggunakan kompos cair. Sebab terbukti menghasilkan kedelai yang lebih baik. Dengan itu mampu meningkatkan swasembada pangan.
“Selama ini kedelai Grobogan sudah dijadikan percontohan, sebab mampu menghasilkan kualitas benih yang tinggi. Meski begitu juga harus bisa dikembangkan,” imbuh pengusaha sapi perah, Adi Widjaja. (Pendim 0717/Purwodadi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tiga Persit Raih Satya Lencana Bakti

Dandim Grobogan dan Perhutani Sidak Program Penghijauan di Desa Bandungharjo

Tujuh Anak Anggota Kodim Terima Penghargaan