Babinsa Ramil 10/Ngaringan Buat Rumah Burung Hantu Kendalikan Hama Tikus Bersama Poktan
Babinsa
Desa Sarirejo
Koramil 10/Ngaringan Kodim 0717/Purwodadi Koptu Agus Nuryanto bantu Petani di Desa Sarirejo Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan memanfaatkan burung hantu untuk
mengendalikan hama tikus di persawahan setempat belasan petani bersama petugas
penyuluh pertanian dan anggota koramil 10/Ngaringan bergotong royong membangun rumah
burung hantu (rubuha) di beberapa titik, Kamis (16/03).
Rubuha
dibuat karena hewan nokturnal itu tidak dapat membuat rumah sendiri. Rumah
dibikin di tengah persawahan agar burung hantu yang mendiami rumah dapat
berburu pada malam hari lebih efektif. Petugas
Penyuluh Pertanian Kecamatan Ngaringan Bp Andi, menyampaikan program
pengendalian hama tersebut dijalankan secara swadaya awal 2017.Dia menerangkan, pemanfaatan
burung hantu karena
banyaknya hama tikus di area persawahan Desa
Sarirejo agar cepat terkendali.
Dia
memperkirakan jumlah burung hantu di kawasan itu lebih dari 10 ekor. Jumlah tersebut sangat
dimungkinkan bertambah karena terus berkembang biak. Atas dasar itu petani
berinisiatif memanfaatkan burung hantu untuk mengendalikan populasi tikus. “Kebetulan
saya dan beberapa petani di Desa
Sarirejo ada yang sudah pernah mendapat pelatihan tentang pemanfaatan
burung hantu. Rencanya tiga rubuha lagi kami bangun secara permanen,” terang Koptu Agus Nuryanto.
Agus Nuryanto menyampaiakan
pengendalian hama tikus menggunakan burung yang hanya aktif pada malam hari itu
sangat efektif. Karena ini masih awal merintis budidaya
burng hantu, memang belum begitu kelihatan hasilnya, tapi
optimis untuk saat nanti petani
tidak usah menggelar
penggropyokan
tikus lagi.
Salah satu petani, Ds. Sarirejo Bp Nurhadi 42, mengatakan pengembangan program tersebut masih terkendala dana. Petani masih harus membangun rubuha lebih banyak lagi. Sedangkan, dana hasil swadaya petani saat ini sangat minim dengan saling bantu antara Babinsa dan poktan dalam membrantas hama tikus dapat mensejahterakan masyarakat khususnya para petani. (pendim0717/Purwodadi)
Salah satu petani, Ds. Sarirejo Bp Nurhadi 42, mengatakan pengembangan program tersebut masih terkendala dana. Petani masih harus membangun rubuha lebih banyak lagi. Sedangkan, dana hasil swadaya petani saat ini sangat minim dengan saling bantu antara Babinsa dan poktan dalam membrantas hama tikus dapat mensejahterakan masyarakat khususnya para petani. (pendim0717/Purwodadi)
Komentar
Posting Komentar