Kodim Akan Dirikan Gudang SP3T
GROBOGAN- Tim dari
Mabesad dan Kementan RI melakukan pengecekan lahan di samping Unit Pengolahan
Pupuk Organik (UPPO) Pandu Sakti, Pucang, Kecamatan Grobogan. Dimana lahan
tersebut pada Oktober nanti, akan dibangun gudang pengeringan padi.
Dalam kunjungan tersebut dihadiri
Pabandya SBAD Sterad Mabesad Letkol Arh MJ Malik, Pabanda Wanwil Sterdam
IV/Diponegoro Mayor Ind Sukamto, Dansub Denzibang Pati Kodam IV/Diponegoro
Lettu Czi Asmusin, dan Kementan RI Litfah. Kemudian Dandim 0717/Purwodadi
Letkol Arh Jan Piter Gurning turut mendampingi pengecekan tersebut.
Menurut Pabandya SBAD Sterad
Mabesad, Letkol Arh MJ Malik, tujuan timnya bersama Kementan RI yakni untuk
memastikan lokasi lahan yang akan di bangun Fasilitas Sentra Pelayanan
Pertanian Padi Terpadu (SP3T).
“Maka sebelum di bangun, kami
melakukan pengecekan kejelasan surat-surat tanah. Ternyata semua lengkap dan
sudah bersertifikat sejak 2005 silam. Sebab diketahui, sebelumnya lahan
tersebut merupakan bekas asrama 410 Alugoro,” ujarnya.
Menurutnya, setelah dilakukan
pengecekan pada lahan seluas 200 meter persegi tersebut. Pada Oktober nanti
Kodim 0717/Purwodadi diminta diperbolehkan langsung membangun gudang SP3T.
Dimana pendirian bangunanan tersebut menggunakan dana sebesar Rp 500 juta yang
harus diselesaikan pada 2017 ini.
Dijelaskan, bantuan tersebut diberikan
pemerintah melalui Kementan. “Bantuan dari Kementan senilai Rp 500 juta
tersebut hanya untuk pendirian gedung, selanjutnya untuk pembelian alat-alat
seperti pengering dan penggiling akan menyusul. Setelah bangunan sudah
berdiri,” jelasnya.
Nantinya bantuan alat yang diberikan
seperti pengering yang memiliki kapasitas 10 Ton per sekali proses. Dengan
kadar air 14 persen, hanya membutuhkan waktu 7-8 jam. Kemudian bantuan lainnya
seperti penggiling RMU, dengan kapasitas 1 Ton per jam.
Maka setelah berdirinya gudang SP3T
tersebut, sinergitas gapoktan dan TNI semakin terjalin. Kemudian menurutnya,
diharapkan bisa membantu mendukung pemenuhan cadangan pangan nasional hingga
swasembada beras.
“Selain itu mempermudah rantai pendistribusian
beras. Nantinya dari petani bisa disalurkan ke SP3T. Kemudian bisa disalurkan
ke Bulog,” paparnya.
Komentar
Posting Komentar