Ajari Kedisiplinan Pelajar Melalui Kesamaptaan

PURWODADI- Sejak beberapa tahun lalu, sekolah-sekolah di Kabupaten Grobogan mulai mengenalkan kedisiplinan ke siswanya. Diantaranya melalui kegiatan kesamaptaan yang didampingi TNI Kodim 0717/Purwodadi di Simpang Lima Purwodadi  kemarin .

            Seperti yang dilakukan SMKN 2 Purwodadi yang sejak beberapa tahun lalu mulai menerapkan Kesampataan di sekolahnya. “Kegiatan ini dilakukan hampir setiap tahunnya, dilakukan secara bergantian per angkatan. Setiap angkatan diberi waktu empat hari, kali ini kelas XI yang sedang melakukan kegiatan ini,” ujar Wakil Ketua OSIS SMKN 2 Purwodadi, Mansur.

            Sehingga bukan hanya kelas X yang mendapatkan materi tersebut. Hingga nanti kelas XII mereka akan terus mendapatkan pengenalan fisik tersebut. “Sekolah mulai menerapkan ini karena ampuh untuk melatih kedisiplinan siswa hingga mendidik karakter siswa,” imbuhnya.

            Salah satu peserta kelas XI, Dian, mengaku sudah dua kali ini  mendapatkan pelatihan kesamaptaan di sekolahnya. “Saat saya kelas X sudah mendapatkan ini. Kini kembali mendalami, sehingga memperdalam PBB. Kemudian dengan ini saya bisa semakin disiplin dan on time disetiap kegiatan di sekolah. cukup efektif,” ungkapnya.

            Berbeda, Dandim 0717/Purwodadi Letkol Arh Jan Piter Gurning yang meninjau prajuritnya di lokasi menambahkan, dengan pelatihan fisik PBB bertujuan menumbuhkan sikap jasmani para pelajar agar lebih tegap dan tangkas bahkan mampu melatih konsentrasinya.

            “Terpenting mereka bisa semakin disiplin dan menghargai waktunya. Bukan hanya itu di sini konsentrasi sangat dibutuhkan, tentunya dengan dilatih seperti ini mampu membuat pelajar semakin fokus dalam kegiatan belajar mengajar,” harapnya.

            Beberapa materi latihan yang diberikan antaranya pengetahuan dasar tentang baris berbaris dengan gerakan fisik. Seperti hadap kanan kiri, balik kanan, jalan di tempat, sikap hormat, lencang kanan, setengah lengan lencang kanan, sikap siap, yel-yel.

“Prajurit membaginya menjadi beberapa pleton, karena kebetulan pelajar yang ikut sebanyak 300 pelajar. Berharap pelajar mampu mengaplikasikan di kehidupan sehari-harinya,” paparnya.