TNI Pantau Langsung Harga Gabah Petani PENAWANGAN

Koramil 06/Penawangan Dim 0717/Purwodadi melaksanakan pendampingan kepada petani di Desa Kluwan Kecamatan Penawangan, kemarin (6/2). Pendampingan tersebut sekaligus dijadikan monitoring untuk memantau harga gabah kering panen (GKP) yang mengalami penurunan akibat cuaca ekstrim.

Danramil 06/Penawangan Kapten Arh Busono mengatakan, TNI terus berupaya menyukseskan program upaya khusus (UPSUS) Pertanian di Kabupaten Grobogan. Salah satunya dengan memantau hasil panen MT-1 ini.

“Untuk hasil panen di Desa Kluwan, diantaranya 7 ton per hektare sampai 8 ton per hektare. Dengan harga tengkulak GKP di tingkat petani, mulai Rp 3 ribu per kilogram hingga Rp 3.200  per kilogram,” jelasnya.

Dengan harga gabah yang terbilang rendah itu, jajaran TNI terus memantau panen petani di daerahnya tersebut. “Ada pula yang terkena wereng, sehingga panen kurang maksimal. Disaat musim seperti ini banyak petani yang harus merugi,” keluhnya.

Adanya harga gabah kering yang seharusnya bervariatif, tergantung kualitas gabah. Gabah kering giling jauh lebih tinggi dibanding gabah kering simpan 1, simpan 2, gabah diluar kualitas 1, gabah diluar kualitas 2 dan gabah diluar kualitas 3. Harga gabah kering giling Rp 4.600per kilogram dan gabah di luar kualitas 3 Rp 3.300 per kilogram.

Selain itu, adanya monitoring secara langsung ke lapangan juga untuk mempererat hubungan TNI dengan masyarakat. “Tujuan tak lain dalam rangka menyukseskan swasembada pangan nasional. Sehingga hasil pertanian bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan harapannya bisa lebih,” terangnya.

Pihaknya juga menambahkan, banyaknya masyarakat yang masih mendambakan kehadiran TNI di tengah-tengah mereka. “Kami senang karena masyarakat terus menginginkan kami berada di tengah-tengah mereka. Sebab, kami dapat menjadi penengah atau media penyalur berbagai keluhan agar di dengar pemerintah,” paparnya.